Transparency International Indonesia Gelar Diskusi Bahas Akar Permasalahan Sawit di Konawe Utara

Jun 18, 2024

Kanalsultra.com, Konawe Utara – Transparency International Indonesia (TI Indonesia) menggelar diskusi bertajuk “Transparansi Kebijakan Sawit dan Janji Kesejahteraan Petani Swadaya” dengan lokasi penelitian di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara pada Selasa, (26/3/2024). Riset TI Indonesia kali ini dilakukan dengan metode etnografi cepat (rapid ethnography) untuk memotret secara akurat kompleksitas masalah tata kelola perkebunan sawit di Kabupaten Konawe Utara. Dalam temuanya, TI Indonesia mengungkapkan bahwa Kabupaten Konawe Utara memiliki potensi ekonomi yang besar yang bersumber dari komoditas sawit di Provinsi Sulawesi Tenggara. Namun potensi tersebut tidak terkelola secara maksimal karena dalam aspek pengelolaannya tidak transparan. Berbagai hambatan dihadapi petani swadaya sawit di Kecamatan Wiwirano dan Langgikima, seperti ketidakadilan pembagian keuntungan hingga ketidakpastian status tanah. TI Indonesia menekankan bahwa aspek transparansi dalam hal tata kelola industri kelapa sawit sangat krusial karena menentukan akses petani terhadap informasi, bantuan, dan fasilitas yang dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi sawit. Faktanya di Kabupaten Konawe Utara, kebijakan maupun perjanjian kerjasama usaha perkebunan sawit antara petani dan perusahaan yang dibuat tidak sepenuhnya tersampaikan kepada petani atau bahkan, ketika tersampaikan terdapat hambatan dalam pemahaman dan implementasinya di lapangan. Janji kesejahteraan yang kerap ditawarkan pada awal penanaman sawit seringkali terdengar manis. Namun, dalam perjalanannya, petani swadaya di Kabupaten Konawe Utara seringkali menghadapi berbagai kendala, mulai dari fluktuasi harga, akses terhadap pasar, hingga kendala biaya produksi dan operasional yang tinggi. Peneliti TI Indonesia, Hendri Bagus, menyarankan agar pembangunan industri kelapa sawit di Kabupaten Konawe Utara seharusnya mampu menawarkan prospek peningkatan kesejahteraan petani sawit swadaya melalui mekanisme kerja sama yang berbasis transparansi dan kebijakan yang inklusif. “Kami tentunya berharap setelah penelitian ini dilakukan dan didiskusikan, sekiranya dapat memberi penilaian dan pemahaman kebijakan terkait industri kelapa sawit di Konawe Utara baik dari segi implementasinya maupun dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya pada petani swadaya,” ungkapnya di Kendari. Editor : Risci Paktikasari